Assalamualaikum Wr, Wb.
Banyak yang bertanya-tanya mengenai tafsiran ayat ini, tentunya sebagai seorang Muslim kita wajib mengimani apa yang disampaikan oleh Allah melalui Al-Qur’an. Dalam Surah As-Shaff dijelaskan secara tegas, bahwa terdapat nama Ahmad (Muhammad) dalam kitab-kitab terdahulu, PERTANYAANNYA BENARKAH?


Jawabannya adalah BENAR!
Secara sederhana kita dapat melihat referensi dari https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Kid&chapter=5&verse=16
(Referensi ini diakses pada 21/05/2025 Pukul 10.02)

“Hikko mamittakim we kullo Muhammadîm” — sebuah frasa dalam bahasa Ibrani yang ditemukan dalam Kitab Kidung Agung pasal 5 ayat 16. Dalam terjemahan bebasnya, maknanya bisa diartikan: “Ucapan dan sikapnya begitu menawan, ia adalah Muhammadîm. Dialah kekasih dan sahabatku, wahai para putri Yerusalem.”
Kita bisa membuka referensi ayat tersebut pada alkitab.sabda.org/strong.php?id=04261


Mungkin banyak yang merasa heran, “Benarkah nama Muhammad disebut dalam kitab suci umat lain?”
Jawabannya bisa jadi ya, karena dalam keyakinan Islam, terdapat bagian-bagian dari Taurat dan kitab sebelumnya yang diyakini masih mengandung wahyu yang murni dari Tuhan. Dalam kasus ini, jika kita menelusuri langsung teks berbahasa Ibrani, memang ditemukan kata “Muhammadîm” — yang menurut kamus Ibrani-Inggris Ben Yehuda, dilafalkan sebagai Muhammad dengan imbuhan “îm” yang merupakan bentuk penghormatan atau jamak penghargaan dalam bahasa Ibrani.
Mengapa harus merujuk ke teks Ibrani langsung? Karena terjemahan Alkitab dalam berbagai bahasa modern telah melewati proses panjang yang mencakup penyuntingan, penyesuaian budaya, dan kadang interpretasi teologis yang berbeda-beda. Tentu, bagi yang ingin memahami konteks asli, rujukan ke bahasa asli menjadi sangat penting.
Beberapa tokoh Yahudi, termasuk mantan rabbi yang kemudian memeluk Islam, menyampaikan bahwa frasa tersebut memang merujuk pada Nabi Muhammad ﷺ. Mereka menyampaikan hal ini dalam forum-forum publik, bahkan tersedia dokumentasi videonya secara terbuka.
Untuk memperjelas konteksnya, mari kita perhatikan juga ayat lain dalam kitab yang sama, tepatnya Kidung Agung 5:10:
“Kekasihku tampan dan bercahaya, terkemuka di antara sepuluh ribu orang.”
Deskripsi ini secara menarik cocok dengan sosok Rasulullah Muhammad ﷺ, sebagaimana digambarkan dalam berbagai riwayat. Ali bin Abi Thalib meriwayatkan bahwa Rasulullah berkulit cerah kemerah-merahan, matanya tajam, rambutnya tebal, dan keringatnya wangi. Posturnya gagah, tutur katanya lembut namun tegas, dan cara berjalannya khas, seolah menuruni bukit. Tidak hanya rupanya yang mengagumkan, akhlaknya pun luar biasa.
Dan tentang angka sepuluh ribu, kita bisa merujuk pada peristiwa Fathul Makkah — penaklukan kota Mekah oleh Nabi Muhammad ﷺ bersama pasukan sejumlah 10.000 orang, yang kemudian menjadi momen besar dalam sejarah Islam.
Wallahua’lam bissawab.
Sadaqallahul’adzim.